Rabu, 27 Oktober 2021

MENINGKATKAN KUALITAS EMPON-EMPON

Tanaman rimpang yang dikenal sebagai empon-empon (Jawa) atau rempah-rempah dapat digunakan sebagai ramuan tanaman, obat tradisional, atau jamu. Pemakaian obat tradisional yang berasal dari tanaman rimpang ini tidak hanya oleh mereka yang tinggal di pedesaan, namun sekarang ini masyarakat kota sudah mulai meminatinya. Terbukti dengan banyaknya masyarakat perkotaan yang mengonsumsi obat tradisional dalam bentuk jamu instan, mulai dari jahe, kencur, temulawak dan lain-lain untuk merawat kecantikan dan menjaga kebugaran tubuh.

Petani di Indonesia mulai menyadari prospek budidaya empon-empon yang sangat tinggi ini. Petani biasanyanya membudidayakan tanaman empon - empon secara turun temurun. Sedangkan penanamannya berada di sela-sela tanaman hutan tahunan seperti jati, mahoni, akasia yang berada di perbukitan.

Mengingat peran penting empon - empon sebagai bahan obat-obatan, produk olahan jamu yang digunakan untuk merawat kecantikan dan menjaga kebugaran tubuh hingga saat ini juga, tanaman ini masih terus dicari dan menjadi komoditas yang tidak lekang oleh waktu. Kebutuhan di dalam maupun di luar negeri masih tetap tinggi. Hal ini tentu saja dapat menjadi ladang bisnis yang menggiurkan.

Untuk itu perlu ada upaya meningkatkan kualitas dari empon - empon, antara lain dengan :

Penyediaan benih/bibit empon-empon yang bermutu.

Benih merupakan faktor penentu dalam upaya peningkatan produksi tanaman (Sadjad, 1993). Dalam menilai suatu mutu benih dapat berdasarkan mutu genetik, fisiologis, fisik dan patologis. Mutu genetik ditentukan oleh derajat kemurnian genetik sedangkan mutu fisiologis ditentukan oleh daya berkecambah, viabilitas benih, dan vigor benih. Mutu fisik ditentukan oleh kebersihan fisik dan mutu patologis adalah mendeteksi ada atau tidaknya penyakit yang terbawa oleh benih.

Persiapan media tanam.


Media tanam untuk tanaman ini bisa bermacam macam. Bisa menggunakan tanah, pasir maupun pupuk organik. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah jika menggunakan tanah sebagai media tanam maka pilihlah jenis tanah yang gembur dan subur. Tanah yang gembur adalah tanah yang mempunyai komposisi tanah liat, pasir dan debu secara seimbang. Sedangkan tanah yang subur adalah tanah yang mengandung unsur hara yang kaya.

Media pasir

Media tanam pasir ini bisa kita gunakan jika tidak dapat menemukan tanah yang cukup gembur. Namun pastikan bahwa pasir yang digunakan adalah pasir yang mengandung tanah liat. Atau Anda bisa sedikit mencampurnya.

Pembibitan

Pilihlah tanaman empon-empon yang sudah tua dan sehat untuk dijadikan bibit tanaman. Bibit yang baik akan menghasilkan tanaman yang baik. Ciri dari tanaman empon - empon yang sehat dapat bermacam-macam tergantung jenis tanamanya. Namun secara umum dapat disimpulkan bahwa tanaman empon - empon yang baik adalah tanaman empon - empon yang pertumbuhanya baik dan tidak terdapat penyakit. Daun tidak terserang hama, akar tumbuh simetris dan tanaman tampak gemuk.

Penanaman

Tanamlah bibit tanaman empon-empon pada media tanam yang telah dipilih dengan membuat lubang untuk meletakan bibit tanaman. Hal ini juga bisa dilakukan dengan menanamnya di polybag dan pot. Lubang yang dibuat disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman tersebut. Setelah itu tutup kembali lubang tersebut dan padatkan seperlunya. Jangan lupa beri siraman air supaya bibit tanaman tidak kekurangan air untuk pertumbuhanya.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman empon-empon cukup mudah yaitu hampir sama dengan tanaman-tanaman yang lain. Sirami dengan teratur, beri pupuk organik dan biopestisida untuk memaksimalkan pertumbuhan. Pengamatan penerapan sistem pertanian organik dapat dilakukan dengan inspeksi intenal dan juga inspeksi eksternal.

Pemanenan

Siklus panen rata-rata tanaman empon-empon adalah 10 bulan. Namun hal ini juga tergantung jenis tanaman empon-empon yang Anda tanam. Tanaman empon-empon yang siap dipanen adalah tanaman yang sudah melewati masa mengering yaitu daun dan batang sudah menguning.

MANFAAT TANAMAN TREMBESI

 

Postingan Populer