Konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
Konservasi sumber daya air ini tidak hanya sebatas air yang ada di permukaan tanah saja, tetapi juga yang ada di bawah permukaan tanah. Pengelolaan sumber daya air yang pemanfaatannya dilakukan secara bijak perlu dilakukan untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk melindungi dan melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh alam, termasuk kekeringan dan yang disebabkan oleh tindakan manusia.
Metode pelestarian sumber daya air yang dapat dilakukan melalui pendekatan sosial, ekonomi, dan budaya, adalah sebagai berikut:
a) Cara Vegetatif
Pelestarian sumberdaya air secara vegetative ini menggunakan tanaman, tumbuhan atau sisa tanaman sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi laju erosi, dengan cara mengurangi daya rusak butiran air hujan yang jatuh dan daya rusa kaliran permukaan.
Pelestarian sumber daya air dengan cara ini menjalankan fungsinya melalui :
1) Pengurangan daya rusak butiran air hujan yang jatuh, karena proses intersepsi butiran air hujan oleh daun atau tajuk tanaman
2) Pengurangan volume air permukaan, karena meningkatnya kapasitas infiltrasi oleh perakaran tanaman
3) Memperlambat aliran air permukaan, karena meningkatnya panjang lintasan aliran permukaan oleh keberadaan tanaman
4) Pengurangan daya rusak aliran air permukaan, karena pengurangan kecepatan dan volume aliran air permukaan karena meningkatnya panjang lintasan dan kekasaran permukaan.
b) Cara Mekanis
Pelestarian sumberdaya air dengan cara ini pada prinsipnya adalah mengurangi banyaknya butiran tanah yang hilang karena erosi, serta memanfaatkan air hujan yang jatuh seefisien mungkin, mengendalikan kelebihan air di musim hujan,dan menyediakan air yang cukup di musim kemarau.
Pelestarian sumberdaya air secara mekanis mempunyai fungsi :
1) Memperlambat aliran air permukaan
2) Menampung dan mengalirkan aliran air permukaan, sehingga tidak merusak
3) Memperbesar kapasitas infiltrasi air ke dalam tanah
4) Menyediakan air bagitanaman.
Adapun usaha pelestarian sumber daya air secara mekanis, antara lain meliputi pengolahan tanah menurut garis kontour, pembuatan terasering, pembuatan saluran air, pembuatan sumur resapan, dan pembuatan dam pengendali sedimen.
c) Cara Kimiawi
Pelestarian sumber daya air dengan cara ini pada prinsipnya adalah memperkuat struktur permukaan tanah dengan mencampur bahan kimiawi atau pemantap tanah, sehingga tidak mudah tererosi oleh butiran atau aliran air hujan.
Bahan pemantap tanah yang dapat dipakai untuk pelestarian sumberdaya air harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Mempunyai sifat yang adhesif, serta dapat bercampur dengan tanah secara merata
2) Dapat merubah sifat hidropobik tanah, sehingga dapat merubah kurva penahanan air tanah
3) Dapat meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan tanah dalam menahan air
4) Daya tahan sebagai pemantap tanah cukup memadai
5) Tidak bersifat racun
Berbagai jenis bahan pemantap tanah yang sering dipakai antara lain polylinyl acetate, polyvinyl pyrrolidone, aspalt, latex, dan sebagainya.