Senin, 13 Desember 2021

MANFAAT PENGHIJAUAN

 

Dalam kehidupan, manusia akan selalu bergantung pada keberadaan pohon, begitu juga sebaliknya. Masing-masing dari keduanya memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Pohon yang memberikan kehidupan dan berbagai sumber daya untuk manusia, dan manusia yang menjaga serta merawat pohon.

Penghijauan merupakan salah satu bentuk peran manusia dalam menjaga lingkungan. Penghijauan ini dilakukan dengan melakukan penanaman pepohonan. Kita bisa lihat langkah penghijauan ini pada taman kota, pinggir jalan, atau di tempat-tempat yang berupa tanah lapang.

1.      Mencegah Erosi Tanah


Manfaat penghijauan yang pertama adalah untuk mencegah erosi tanah. Erosi tanah adalah masalah yang umum terjadi di tanah tandus. Tanah tandus sendiri bukanlah tempat yang ketika hari berangin. Tanah yang tandus akan mengalami angin kencang yang membawa partikel-partikel besar dari tanah sehingga menyebabkan erosi tanah dan juga berdampak negatif pada kualitas udara.  

Tanah tandus juga akan dengan mudah mengalami banjir saat hujan, yang mengakibatkan lapisan tanah atas terbawa ke sungai dan sumber air di daerah tersebut.

Dengan penghijauan, pepohonan akan bertindak sebagai penghalang angin sehingga melemahkan kecepatan angin dan mengurangi dampak dan kemampuannya untuk membawa partikel yang besar dari tanah. Akar-akar pohon yang tertanam di dalam tanah juga berguna menahan tanah untuk memastikan bahwa tanah tidak terseret air selama banjir.

Daun dan ranting pohon juga membantu untuk mengurangi dampak tetesan air hujan di tanah sehingga dapat mencegah erosi. Dengan pohon-pohon yang ditanam, akan menahan tanah sehingga tidak mudah longsor, terutama di daerah berbukit dan pegunungan.

2.      Kualitas Udara Jadi Lebih Baik

Manfaat penghijauan yang kedua yaitu membuat kualitas udara menjadi lebih baik. Pohon memainkan peran penting dalam memurnikan udara. Orang-orang yang tinggal di daerah dengan banyak pohon memiliki risiko lebih kecil menderita kondisi yang berhubungan dengan udara. Ini karena pohon dapat memurnikan karbon dioksida dan memberikan oksigen melalui fotosintesis.

Seperti yang kita tahu, banyak aktivitas manusia telah menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar, seperti ketika mereka mengemudi, membakar fosil, dan kegiatan industri.

Selain menghasilkan karbon dioksida, aktivitas manusia seperti konstruksi telah menyebabkan berkurangnya jumlah pohon dan hutan. Ketidakseimbangan ini telah menyebabkan banyak racun yang berterbangan di udara. Selain emisi karbon dioksida dan rumah kaca, aktivitas manusia seperti konstruksi dan mengemudi menciptakan partikel debu di udara yang mempengaruhi kualitas udara.

Pohon tidak hanya memurnikan karbon dioksida, tetapi juga berguna untuk memurnikan emisi rumah kaca. Pohon dapat menjebak partikel tanah di udara sehingga menghasilkan kualitas udara yang lebih baik.

3.      Memperbaiki DAS

Manfaat penghijauan ketiga yaitu berguna untuk memperbaiki kualitas air. Manusia dan hewan bergantung sangat pada air bersih untuk bertahan hidup. Itulah mengapa penting untuk melindungi daerah aliran sungai (DAS). Meskipun sebagian besar upaya untuk memulihkan daerah aliran sungai sudah ada, namun penghijauan memainkan peran utama dalam menciptakan daerah aliran sungai baru.

Orang-orang yang tinggal di daerah kering adalah yang paling terpengaruh ketika terjadi kekurangan air bersih untuk konsumsi dan penggunaan rumah tangga.

Tempat-tempat dengan hutan atau banyak pohon memiliki beberapa sumber air sebagai kebalikan dari tempat-tempat yang tidak memiliki pohon, di mana mereka hanya mengandalkan konservasi air. Dengan melakukan penanaman pohon dapat membantu meningkatkan daerah aliran sungai dari daerah kering dan semi kering.

4.      Pelestarian Satwa Liar

Manfaat penghijauan yang keempat adalah sebagai pelestarian satwa liar. Ketika hutan mulai berkurang, jumlah satwa liar juga ikut berkurang. Hewan liar adalah yang paling menderita ketika manusia menyerang dan menghabisi hutan dan habitat mereka yang lain.

Saat ini, sebagian besar tempat di mana manusia telah membangun kota dan perkebunan, dulunya merupakan tempat merumput dan tinggal bagi satwa liar. Ketika aktivitas manusia terus berkembang, jumlah satwa liar yang tinggal di daerah yang tidak terlindungi akan semakin berkurang.

Untuk kondisi yang lebih ekstrem, sebagian besar jenis hewan akan punah. Dengan melakukan penanaman pohon dapat membantu memastikan bahwa ada cukup tempat tinggal bagi kehidupan liar.

Dengan keberadaan banyak pohon juga berarti banyak jenis binatang atau satwa yang akan terlindungi, baik terlindungi ketersediaan makanannya ataupun terlindungi tempat tinggalnya. Karena alasan ini, penghijauan dapat membantu melindungi hewan liar.

5.      Pengontrol Iklim

Manfaat penghijauan yang kelima yaitu sebagai pengontrol iklim. Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis, artinya iklim panas yang mendapatkan sinar matahari lebih panas daripada iklim yang lainnya.

Seiring waktu, bumi semakin tua dan kondisinya juga diperparah dengan berbagai aktivitas manusia. Limbah industri, asap kendaraan, dan kegiatan manusia lainnya menyebabkan polusi udara meningkat.

Adanya polusi udara ini menyebabkan perubahan iklim. Pemanasan global adalah contoh perubahan iklim nyata yang sudah dirasakan oleh manusia. Dengan adanya penghijauan, pohon-pohon yang ditanam dapat menetralisir udara yang tercemar sehingga iklim yang terjadi tidak terlalu ekstrem.

6.      Menciptakan Ekosistem Baru

Menanam pepohonan di lahan tandus manfaat yang lebih daripada menanam pohon di hutan yang menipis. Menanam pohon di hutan yang menipis bertujuan untuk membantu memulihkan ekosistem di daerah tersebut. Sedangkan ketika penanaman pohon dilakukan di tanah tandus, bisa membantu menciptakan ekosistem baru.

Sebagian besar lembaga yang bergerak di bidang lingkungan menggunakan langkah penghijauan untuk membantu mengembalikan daerah kering menjadi daerah produktif. Langkah ini juga dapat membantu membuat tanah tandus menjadi terlihat lebih indah dan segar.

7.      Mencegah Terjadinya Banjir

Manfaat penghijauan yang selanjutnya yaitu berguna untuk mencegah terjadinya banjir. Pepohonan yang ditanam mempunyai akar yang berfungsi sebagai penyerap air dan menyimpannya di dalam tanah.

Oleh karena itu, air yang terserap akan terkunci di dalam tanah. Dengan terkuncinya air ke dalam tanah akan mengecilkan resiko terjadinya banjir. Air hujan yang volume-nya banyak tidak akan meluap sehingga banjir dapat dicegah.

8.      Pupuk Alami

Dengan melakukan penghijauan, manusia juga bisa mendapatkan pupuk alami. Daun-daun yang gugur dari pohon, dapat ditampung dan kita olah menjadi pupuk kompos.

Jika di sekitar lingkungan Anda banyak terdapat pepohonan, Anda tidak perlu repot-repot mencari pupuk kompos. Karena Anda bisa mengumpulkan sampah dedaunan untuk digunakan sebagai pupuk alami.

9.      Memperindah Pemandangan

Selain memberikan manfaat kesehatan dan juga manfaat bagi makhluk hidup lainnya, adanya penghijauan dapat mengubah pemandangan menjadi lebih indah dan segar.

Pemandangan yang menampilkan pepohonan hijau membuat mata menjadi lebih rileks dan pikiran menjadi lebih segar. Ini juga dinilai bisa berguna untuk meredakan stres. Area penghijauan juga terkadang dijadikan sebagai tempat wisata.

 

 

 

Jumat, 26 November 2021

Manfaat Gula Aren (Gula Merah) Bagi Kesehatan


 

1. Mengatasi Anemia

Manfaat gula aren dapat mencegah anemia. Gula aren memiliki kandungan zat besi yang tinggi yang dapat bermanfaat bagi penderita anemia. Selain itu, gula aren juga mengandung vitamin B1, B2, B6, dan B12. Gula aren dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Serta dapat meregenerasi peredaran aliran darah dalam tubuh. Dengan mengonsumsi gula aren secara teratur dapat mencegah anemia dan membantu menyembuhkan sindrom polikistik ovarium (PCOs) pada wanita.

2. Menangkal Radikal Bebas

Kandungan antioksidan dalam gula aren juga bermanfaat bagi tubuh untuk menangkal radikal bebas di dalam tubuh. Dengan mengonsumsi gula aren dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab bagi penuaan kulit. Kandungan antioksidan polifenol dalam gula aren menyebabkan manfaat gula aren dalam membantu mencegah penyakit jantung dan penyakit utama lainnya.

3. Sumber Energi Tambahan

Seperti halnya gula pasir, gula aren juga merupakan sumber karbohidrat yang artinya dapat menjadi sumber energi. Manfaat gula aren jika dikonsumsi dapat memberi tubuh Anda energi yang dibutuhkan untuk bergerak dan beraktivitas.

4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Manfaat gula aren selanjutnya dapat meningkatkan stamina atau daya tahan tubuh. Rasa manis gula aren mampu membuat suhu tubuh meningkat menjadi hangat. Selain itu, secara implisit gula aren juga dipercaya dapat membantu memperlancar peredaran darah, mengurangi nyeri, dan memperkuat limpa.

5. Melancarkan Pencernaan

Gula aren mengandung serat makanan yang disebut inulin yang dapat membantu melancarkan pencernaan. Serat inulin dapat membantu mengendalikan bakteri di usus, meningkatkan pencernaan, dan meningkatkan penyerapan mineral tubuh Anda. Gula aren dapat dikonsumsi sebagai pemanis pada teh herbal yang disajikan untuk melancarkan pencernaan.

6. Menjaga Kesehatan Tulang

Gula aren mengandung mineral yang bermanfaat bagi tubuh, yaitu mangan. Mineral ini membantu kesehatan tulang dan dapat mengurangi resiko osteoporosis. Gula aren juga berpotensi mengurangi beberapa faktor resiko diabetes seperti resistensi insulin.

7. Membantu Pertumbuhan Sel

Gula aren mengandung 16 asam amino. Asam amino adalah bahan esensial untuk pembentukan protein dan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel. Sel yang tumbuh kembali akan membuat tubuh menjadi terlihat lebih segar dan tampak awet muda.

8. Menjaga Sistem Syaraf

Gula aren memiliki kadar kalium yang lebih tinggi dari sayuran hijau dan pisang. Kalium diperlukan untuk menjaga aktivitas sistem syaraf yang baik, seperti kontraksi otot dan detak jantung yang teratur. Mengonsumsi kalium yang cukup juga dapat membantu mengelola tekanan darah tinggi. Orang-orang yang memiliki kadar kalium sedang terbukti kurang rentan terhadap serangan jantung.

9. Meningkatkan Daya Ingat

Manfaat gula aren baik untuk meningkatkan daya ingat serta meredakan kelelahan. Anda dapat mencampurkan gula aren ke dalam susu hangat dan diminum sebelum tidur. Minuman ini akan bekerja sebagai obat alami untuk meningkatkan daya ingat dan membuat tubuh Anda rileks.

10. Mengatasi Bau Mulut yang Kurang Sedap

Manfaat gula aren dalam mengatasi bau mulut. Bau mulut bisa terjadi karena bakteri terselip di gigi dan gusi setelah makan. Gula aren akan membuat nafas Anda tetap harum dan memastikan kesegaran nafas Anda. Jangan lupa juga untuk secara teratur membersihkan gigi Anda dengan menggunakan dental floss supaya menghilangkan aroma yang tidak sedap.

11. Mengatasi Sakit Tenggorokan

Cuaca dingin dapat menyebabkan gangguan kesehatan, termasuk sakit tenggorokan. Gula aren merupakan cara yang cepat dan tepat untuk meredakan sakit tenggorokan. Tambahkan gula aren ke dalam campuran segelas air hangat dan lada hitam lalu aduklah hingga merata, minum pada malam hari secara teratur hingga tenggorokan kembali lega.

12. Menyembuhkan Infeksi Saluran Kemih

Manfaat gula aren lainnya yaitu dapat dapat meredakan masalah infeksi saluran kemih, menyembuhkan rematik, gangguan ginjal, dan masuk angin. Anda cukup menambahkan gula aren ke dalam secangkir susu hangat. Kandungan anti inflamasi yang terdapat di dalamnya akan membuat saluran kemih menjadi lebih sehat dan sekaligus menyembuhkan infeksi yang ada. 

Rabu, 27 Oktober 2021

MENINGKATKAN KUALITAS EMPON-EMPON

Tanaman rimpang yang dikenal sebagai empon-empon (Jawa) atau rempah-rempah dapat digunakan sebagai ramuan tanaman, obat tradisional, atau jamu. Pemakaian obat tradisional yang berasal dari tanaman rimpang ini tidak hanya oleh mereka yang tinggal di pedesaan, namun sekarang ini masyarakat kota sudah mulai meminatinya. Terbukti dengan banyaknya masyarakat perkotaan yang mengonsumsi obat tradisional dalam bentuk jamu instan, mulai dari jahe, kencur, temulawak dan lain-lain untuk merawat kecantikan dan menjaga kebugaran tubuh.

Petani di Indonesia mulai menyadari prospek budidaya empon-empon yang sangat tinggi ini. Petani biasanyanya membudidayakan tanaman empon - empon secara turun temurun. Sedangkan penanamannya berada di sela-sela tanaman hutan tahunan seperti jati, mahoni, akasia yang berada di perbukitan.

Mengingat peran penting empon - empon sebagai bahan obat-obatan, produk olahan jamu yang digunakan untuk merawat kecantikan dan menjaga kebugaran tubuh hingga saat ini juga, tanaman ini masih terus dicari dan menjadi komoditas yang tidak lekang oleh waktu. Kebutuhan di dalam maupun di luar negeri masih tetap tinggi. Hal ini tentu saja dapat menjadi ladang bisnis yang menggiurkan.

Untuk itu perlu ada upaya meningkatkan kualitas dari empon - empon, antara lain dengan :

Penyediaan benih/bibit empon-empon yang bermutu.

Benih merupakan faktor penentu dalam upaya peningkatan produksi tanaman (Sadjad, 1993). Dalam menilai suatu mutu benih dapat berdasarkan mutu genetik, fisiologis, fisik dan patologis. Mutu genetik ditentukan oleh derajat kemurnian genetik sedangkan mutu fisiologis ditentukan oleh daya berkecambah, viabilitas benih, dan vigor benih. Mutu fisik ditentukan oleh kebersihan fisik dan mutu patologis adalah mendeteksi ada atau tidaknya penyakit yang terbawa oleh benih.

Persiapan media tanam.


Media tanam untuk tanaman ini bisa bermacam macam. Bisa menggunakan tanah, pasir maupun pupuk organik. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah jika menggunakan tanah sebagai media tanam maka pilihlah jenis tanah yang gembur dan subur. Tanah yang gembur adalah tanah yang mempunyai komposisi tanah liat, pasir dan debu secara seimbang. Sedangkan tanah yang subur adalah tanah yang mengandung unsur hara yang kaya.

Media pasir

Media tanam pasir ini bisa kita gunakan jika tidak dapat menemukan tanah yang cukup gembur. Namun pastikan bahwa pasir yang digunakan adalah pasir yang mengandung tanah liat. Atau Anda bisa sedikit mencampurnya.

Pembibitan

Pilihlah tanaman empon-empon yang sudah tua dan sehat untuk dijadikan bibit tanaman. Bibit yang baik akan menghasilkan tanaman yang baik. Ciri dari tanaman empon - empon yang sehat dapat bermacam-macam tergantung jenis tanamanya. Namun secara umum dapat disimpulkan bahwa tanaman empon - empon yang baik adalah tanaman empon - empon yang pertumbuhanya baik dan tidak terdapat penyakit. Daun tidak terserang hama, akar tumbuh simetris dan tanaman tampak gemuk.

Penanaman

Tanamlah bibit tanaman empon-empon pada media tanam yang telah dipilih dengan membuat lubang untuk meletakan bibit tanaman. Hal ini juga bisa dilakukan dengan menanamnya di polybag dan pot. Lubang yang dibuat disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman tersebut. Setelah itu tutup kembali lubang tersebut dan padatkan seperlunya. Jangan lupa beri siraman air supaya bibit tanaman tidak kekurangan air untuk pertumbuhanya.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman empon-empon cukup mudah yaitu hampir sama dengan tanaman-tanaman yang lain. Sirami dengan teratur, beri pupuk organik dan biopestisida untuk memaksimalkan pertumbuhan. Pengamatan penerapan sistem pertanian organik dapat dilakukan dengan inspeksi intenal dan juga inspeksi eksternal.

Pemanenan

Siklus panen rata-rata tanaman empon-empon adalah 10 bulan. Namun hal ini juga tergantung jenis tanaman empon-empon yang Anda tanam. Tanaman empon-empon yang siap dipanen adalah tanaman yang sudah melewati masa mengering yaitu daun dan batang sudah menguning.

Jumat, 24 September 2021

PENGOLAHAN HASIL GETAH PINUS

Ciri Getah Yang Dihasilkan Pohon Pinus

Getah yang dihasilkan pohon Pinus merkusii digolongkan sebagai oleoresin yang merupakan cairan asam-asam resin dalam terpentin yang menetes keluar apabila saluran resin pada kayu atau kulit pohon jenis jarum tersayat atau pecah. Penamaan oleoresin ini dipakai untuk membedakan getah pinus dari getah alamiah (natural resin) yang muncul kulit atau terdapat dalam rongga-rongga jaringan kayu sebagai genus dari anggota famili Dipterocarpaceae, Leguminoceae, dan Caesalpiniaceae

Getah yang berasal dari pohon Pinus berwarna kuning pekat dan lengket, yang terdiri dari campuran bahan kimia yang kompleks. Unsur-unsur terpenting yang menyusun getah pinus adalah asam terpen dan asam abietic. Campuran bahan tersebut larut dalam alcohol, bensin, ether, dan sejumlah pelarut organic lainnya, tetapi tidak larut dalam air.

Mekanisme Pembentukan Getah Pada Pohon Pinus

Prinsip keluarnya getah dari luka adalah saluran getah pada semua sisi dikelilingi oleh jaringan parenkim diantara saluran getah dan sel-sel parenkim terdapat keseimbangan osmotik. Jika dibuat luka pada batang pinus sehingga saluran getahnya terbuka, maka tekanan dinding berkurang akibatnya getah keluar.

1) Faktor internal pohon :

  • Jenis pohon Pinus yaitu pinus yang berbeda hasil getahnya pun berbeda
  • Persen kayu gubal,yaitu batang kayu Pinus dengan jumlah kayu gubal terbanyak dapat menghasilkan getah maksimum sebab kayu gubal adalah tempat akumulasi getah tertinggi.
  • Kesehatan pohon,yaitu jika pohon sehat mungkin menghasilkan getah lebih banyak
  • System perakaran,yaitu Pinus dengan perakaran yang luas berarti mampu menyerap lebih banyak zat makanan dari tanah,sehingga getah lebih banyak
  • Persen tajuk (lebar dan tinggi tajuk pohon) yaitu Pinus dengan tajuk lebih banyak memungkinkan proses fotosintesis lebih optimal dan menghasilkan banyak getah

2) Faktor Eksternal (Lingkungan Luar Pohon)

  • Jarak tanam yaitu hutan pinus dengan jarak tanam yang jarang iklim mikronya tidak lembab dan bersuhu tinggi sehingga menghasilkan getah pinus lebih banyak,demikian sebaliknya
  • Iklim dan tempat tumbuh yaitu pohon pinus yang tumbuh didaerah dengan curah hujan tinggi,dingin atau di daerah dengan tinggi > 700 m dpl menghasilkan getah sedikit.curah hujan rata-rata < 2000mm/th,suhu antara 22-28’ C dan tinggi tempat 400-700m dari permukaan laut menghasilkan getah optimal
  • Asal (umur pohon) getah yang diperoleh makin tua makin banyak dan bagus

  • Kualitas getah yang tersedia

3) Faktor Perlakuan Oleh Manusia

  • Bentuk sadapan yaitu hasil sadapan dari bentuk koakan lebih banyak dari rill dan bor
  • Arah sadapan yaitu arah menghadapnya luka sadapan menghadap timur paling banyak menghasilkan getah kemudian disusul arah utara,selatan dan barat.
  • Arah pembaruan, yaitu kea rah atas atau bawah.pembaruan ke atas menghasilkan lebih banyak getah.
  • Lama menuggu terasuk penyimpanan, makin lama disimpan makintidak baik
  • Penyimpanan dalam proses pencampuran dengan bahan penolong , bila tepat maka optimal rendemen dan kualitas.
  • Upaya stimulansia, yaitu upaya perangsangan pada luka sadapan dengan bahan kimia asam.upaya stimulansia harus menggunakan pedoman yang teliti agar tidak merugikan.bahan stimulansia yang dapat dipakai misalnya asam sulfat,asam oksalat,CuSO4,bolus alba,Ethrel dengan jumlah tertentu yang ditentukan.

Manfaat Hasil Pengolahan Getah Pinus

1. Gondorukem

Rosin atau yang lebih dikenal dalam perdagangannya sebagai gondorukem merupakan produk olahan dari pinus yang saat ini merupakan komoditi andalan non migas yang bukan berasal dari non kayu atau rotan. Pengolahan gondorukem di Indonesia hanya dilakukan dengan cara penyulingan getah pohon tusam ( Pinus merkusii ), tetapi juga ada yang langsung dengan uap. Gondorukem didapat dari hasil pengolahan getah pinus, bersifat rapuh,bening,mempunyai titik leleh rendah dan bau khas terpentin serta tidak larut dalam air.

2. Terpentin


Terpentin adalah minyak yang diperoleh sebagai hasil sampingan dari pembuatan gondorukem. Oleh karena sifatnya yang khusus maka minyak terpentin banyak digunakan baik sebagai bahan pelarut ataupun sebagai minyak mengering. Terpentin merupakan bagian hidrokarbon yang mudah menguap dari getah pinus. Hidrokarbon ini dipisahkan dari bagian yang tidak menguap (gondorukem) melalui cara penyulingan. Berdasarkan sumber bahan bakunya ada 3 jenis terpentin, yaitu terpentin getah (gum turpentin), terpentin kayu (wood turpentin), terpentin sulfat (sulphat turpentin).

Proses Pengolahan Getah Pinus

Dalam proses pengolahan Getah Pinus bahan baku industri berupa Getah Pinus (Pinus Merkusii) diproses melalui beberapa tahapan :

1) Penerimaan & Pengujian Bahan Baku

Getah Pinus sebagai bahan baku untuk produksi Gondorukem & Terpentin, dihasilkan dari hasil penyadapan pohon Pinus Merkusii. Getah Pinus yang dikumpulkan dan diterima cairan kental yang bercampur dengan kristal,air,serpihan kayu, daun pinus,kembang pinus,dan kotoran-kotoran lain yang sengaja/tak sengaja dicampurkan (tanah, pasir dll).

Getah pinus yang telah diterima kemudian dilakukan pengujian berupa berat, kadar air dan kotoran. Setelah lulus tes tersebut, getah pinus kemudian masuk dan ditumpahkan ke Bak Getah. Jaring-jaring yang terdapat dipermukaan Bak Getah diatas berfungsi sebagai penyaring awal kotoran terutama kotoran –kotoran yang berukuran besar yang terdapat pada getah pinus.

2) Pengenceran

Getah yang telah masuk di Bak Getah kemudian dialirkan ke Melter. Pada bagian ini, getah pinus diencerkan dengan mencampur getah pinus dengan terpentin sebanyak 1000 liter dan dipanaskan dengan suhu 180Oc. Getah pinus yang telah cair kemudian dialirkan menuju Settler yang berfungsi untuk menampung getah pinus yang telah encer hasil pemrosesan getah pinus yang terjadi di Melter.

3) Pencucian & Penyaringan

Kegiatan selanjutnya adalah pencucian getah pinus yang dilakukan di Tangki Pencuci (Washer). Di tangki pencuci ini getah pinus dicuci untuk memisahkan getah pinus dengan kotoran yang berukuran kecil yang masih terdapat pada getah pinus. Setelah kegiatan pencucian selesai, kemudian getah pinus ditampung kedalam tangki-tangki penampung.

4) Pemanasan/pemasakan

Dari tangki penampung, getah dialirkan ke tangki pemasak untuk dimasak selama 24 jam untuk menghasilkan gondorukem dan terpentin. Terpentin terbentuk dari hasil penguapan yang terjadi selama proses memasak getah pinus. Uap yang dihasilkan tersebut dialirkan ke tangki pendingin (Condensor) dan berubah menjadi cairan yang kemudian dipisahkan antara cairan terpentin dan air yang dilakukan di tangki Separator. Setelah itu, terpentin yang telah terpisah dari air ditampung kedalam tangki-tangki persediaan terpentin.

Pada proses pemasakan yang perlu diperhatikan antara lain :

  • Pemanasan harus bertahap
  • Tekanan vakum
  • Tekanan uap dari uap penekan (Open steam) tidak terlalu besar (golakan tidak terlalu besar)
  • Suhu pemanasan
  • Suhu peludangan (canning)

5) Pengujian & Pengemasan

Untuk proses Gondorukem sendiri langsung dialirkan kedalam kemasan-kemasan khusus gondorukem yang telah disiapkan sambil dilakukan pengujian untuk menentukan mutu gondorukem yang dihasilkan.

Proses pengolahan getah menjadi gondorukem pada umumnya meliputi 2 tahapan :

  • Pemurnian getah dari kotoran-kotaran
  • Pemisahan terpentin dari gondorukem dengan cara distilasi/penguapan.

Proses pemurnian getah :

  • Pengenceran getah dengan terpentin
  • Pengambilan/penyaringan kotoran kasar
  • Pencucian & pemisahan kotoran halus dengan penyaringan maupun pengendapan.

Proses pemisahan gondorukem dari terpentinnya :

  • Dilakukan dengan pemanasan langsung
  • Dilakukan dengan pemanasan tidak langsung. (menggunakan uap).

Jumat, 20 Agustus 2021

PASCA PANEN TANAMAN RIMPANG

1. PENYIAPAN BAHAN BAKU SEGAR

    Penyiapan bahan baku segar (rimpang) adalah kegiatan menyiapkan rimpang yang masih segar. Tujuan penyiapan bahan baku adalah untuk memisahkan produk yang busuk, produk yang muda dan tua serta untuk mengurangi jumlah kotoran atau bahan-bahan asing yang ikut terbawa rimpang. Bahan baku pembuatan simplisia rimpang adalah rimpang segar dari jenis temu-temuan atau empon-empon; Rimpang segar yang dipilih adalah rimpang yang sudah memenuhi persyaratan umur panen, cukup tua (umur tanam 8-12 bulan), dalam keadaan segar, tidak busuk, tidak cacat atau rusak.

2. PENYORTIRAN AWAL

    Penyortiran awal adalah kegiatan memisahkan rimpang yang busuk, rimpang muda dan tua serta rimpang yang berukuran besar atau kecil, memisahkan rimpang untuk benih dan konsumsi serta mengurangi kotoran atau bahan-bahan asing yang ikut terbawa dalam rimpang. 
    Tujuan penyortiran awal adalah untuk memisahkan produk dari kotorankotoran atau bahan-bahan asing, bahan yang tua dengan muda atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil. Penyortiran dilakukan setelah rimpang dipanen. Tanah dan kotoran yang masih menempel pada rimpang dibersihkan dengan memukul rimpang secara perlahan-lahan. Daun, batang dan akar yang bersatu dengan rimpang dipotong menggunakan pisau/gunting. Memisahkan rimpang yang busuk, rimpang yang tua dan muda, serta untuk benih dan konsumsi serta rimpang yang berukuran besar dan kecil.

3. PENCUCIAN

    Pencucian adalah proses pembersihan rimpang dari tanah, kotoran lainnya dan mikroba yang masih melekat pada rimpang dengan menggunakan air bersih dan mengalir. Tujuan pencucian adalah menghilangkan kotoran-kotoran dan mengurangi mikroba yang melekat pada rimpang. Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan air bersih sesuai standar baku air bersih. Pencucian rimpang dilakukan dengan air bersih yang mengalir atau 3 - 4 kali atau menggunakan alat penyemprot air bertekanan tinggi. Pencucian harus dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin (tidak boleh direndam terlalu lama) agar zat aktif yang terkandung dalam rimpang tidak larut atau terbuang. 
Pencucian rimpang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : 

Perendaman bertingkat 

  • Rendam rimpang beberapa kali pada wadah dan air yang berbeda hingga kotoran yang menempel pada rimpang hilang; 
  • Jika kotoran masih ada yang menempel pada rimpang, gosok rimpang dengan tangan hingga bersih 

Penyemprotan 

  • Penyemprotan dilakukan pada rimpang yang kotorannya banyak melekat pada rimpang dengan menggunakan air yang bertekanan tinggi; 
  • Untuk menghilangkan tanah dan kotoran yang masih menempel pada rimpang dapat dihilangkan dengan menyikat rimpang secara hati-hati; 

Penyikatan 

  • Pencucian dengan menyikat dilakukan pada rimpang yang kotorannya sangat kuat menempel pada rimpang. 
  • Penyikatan dilakukan secara perlahan-lahan dan teratur agar rimpang tidak rusak. 
  • Bilas rimpang yang sudah disikat hingga bersih;

4. PENIRISAN

    Penirisan adalah proses meniriskan rimpang sampai benar-benar bebas dari air bekas pencucian. mengering anginkan rimpang setelah proses pencucian agar rimpang benar-benar bebas dari bekas pencucian. 

  1. Rimpang yang telah bersih ditiriskan dalam keranjang plastik atau rak penirisan sampai airnya tidak menetes lagi; 
  2. Penirisan dapat dilakukan dengan menggunakan rak-rak penirisan; 
  3. Waktu yang dibutuhkan untuk penirisan adalah 2- 4 jam, 1-2 hari; 
  4. Proses penirisan sebaiknya di dalam ruangan atau tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari. 
  5. Setelah pencucian, rimpang langsung ditiriskan dalam keranjang plastik atau di rak-rak penirisan sampai airnya tidak menetes lagi; 
  6. Lakukan penirisan selama 2-4 jam, 1-2 hari dan didalam ruangan atau tempat yang terlindung atau tidak terkena sinar matahari langsung;

5. PERAJANGAN

    Perajangan adalah proses pengirisan rimpang segar menjadi rimpang kering atau simplisia. Tujuan perajangan adalah untuk mempercepat proses pengeringan, pengemasan, enepungan dan penyimpanan rimpang. 

  1. Rimpang yang baru dipanen tidak boleh langsung dirajang tetapi dijemur dalam keadaan utuh selama 2- 4 jam, 1 hari; 
  2. Perajangan dilakukan untuk mempercepat pengeringan rimpang; . 
  3. Alat perajang yang digunakan dapat berupa mesin atau perajang manual yang terbuat dari bahan stainless; 
  4. Arah irisan dianjurkan searah dengan teknik irisan melintang atau membujur, agar sel-sel minyak atsirinya tidak pecah. Dari hasil penelitian, ketebalan irisan rimpang yang memberikan kadar minyak atsiri maksimal adalah 3 mm; 
  5. Sebaiknya hindari perajangan yang terlalu tipis untuk mencegah berkurangnya kadar minyak atsiri dan jika rajangan terlalu tebal, memerlukan waktu penjemuran lebih lama dan kemungkinan besar produk mudah ditumbuhi jamur.

  1. Sebelum perajangan dilakukan, rimpang terlebih dahulu dijemur untuk mengurangi perwarnaan akibat reaksi antara bahan dan logam pisau; 
  2. Rimpang dirajang dengan menggunakan pisau tajam yang terbuat dari stainless steel atau dengan mesin perajang; 
  3. Hindari perajangan yang terlalu tipis untuk mencegah berkurang-SOP Pascapanen Tanaman Obat (Rimpang)nya kadar minyak atsiri dan agar simplisia tidak mudah hancur; 
  4. Arah irisan dianjurkan searah dengan teknik irisan melintang atau membujur, agar sel-sel minyak atsirinya tidak pecah. Dari hasil penelitian, ketebalan irisan rimpang yang memberikan kadar minyak atsiri maksimal adalah 3 mm.

6. PENGERINGAN

    Pengeringan adalah perlakuan pada produk dengan cara mengurangi kadar air, agar proses pembusukan dapat dihambat sehingga dapat dihasilkan simplisia bermutu, tidak mudah rusak dan tahan disimpan dalam waktu lama. Tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. 

  1. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan sinar matahari, oven, blower dan fresh dryer pada suhu 40-60°C. Pengeringan pada suhu terlalu SOP Pascapanen Tanaman Obat (Rimpang)tinggi dapat merusak komponen aktif, sehingga mutunya dapat menurun; 
  2. Untuk irisan rimpang jahe dapat dikeringkan menggunakan alat pengering energi surya dengan suhu antara 36-45°C dengan tingkat kelembaban 32,8-53,3% menghasilkan kadar minyak atsiri lebih tinggi dibanding dengan pengeringan menggunakan sinar matahari langsung maupun oven; 
  3. Untuk irisan temulawak yang dikeringkan dengan sinar matahari langsung, sebelum dikeringkan terlebih dahulu irisan rimpang direndam dalam larutan asam sitrat 3% selama 3 jam yang bertujuan untuk mencegah terjadinya degradasi kurkuminoid pada simplisia dan mencegah penguapan minyak atsiri yang berlebihan pada saat penjemuran; 
  4. Selesai perendaman irisan dicuci kembali sampai bersih dan ditiriskan, kemudian dijemur dipanas matahari; 
  5. Penjemuran dapat juga dilakukan dengan menggunakan blower SOP Pascapanen Tanaman Obat (Rimpang)pada suhu 40-50°C. Kelebihan alat ini adaalah waktu penjemuran lebih singkat yaitu 8 jam, jika dibanding pengeringan dengan sinar matahari membutuhkan yang membutuhkan waktu + 1 minggu; 
  6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pengeringan adalah kebersihan (khususnya pengeringan menggunakan sinar matahari), kelembaban udara, aliran udara dan ketebalan susunan irisan produk (tidak saling menumpuk). 

Pengeringan simplisia rimpang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : 

        1. Pengeringan dengan sinar matahari langsung 

  • Simplisia di susun di atas lantai beralas tikar atau rak penjemuran yang terbuat dari besi, bambu atau kayu; 
  • Simplisia dilapisi dan ditutupi kain hitam agar terhindar dari serangga dan debu; mempercepat pengeringan dan warna lebih merata; kandungan minyak atsiri tidak mudah hilang; 
  • Selama proses pengeringan, simplisia harus sering dibolak-balik untuk mendapatkan hasil yang merata. Lama pengeringan +5 hari tergantung kondisi cuaca. 

        2. Pengeringan dengan alat berenergi cahaya matahari 

Simplisia disusun pada nampan-nampan yang ada pada rak pengering, kemudian dikeringkan sesuai kebutuhan. 

        3. Pengeringan dengan mesin(oven) 

Pengeringan dengan mesin selain lebih cepat juga hasilnya lebih berkualitas. Untuk rimpang temulawak sebaiknya digunakan suhu pengeringan antara 40-60°C.
7. PENYORTIRAN AKHIR

    Penyortiran akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk memisahkan benda-benda asing dan kotoran lainnya yang masih menempel pada simplisia setelah proses pengeringan. Tujuan penyortiran akhir adalah untuk memisahkan benda-benda asing dan kotoran lainnya yang masih ada dan tertinggal pada simplisia 

  1. Proses penyortiran merupakan tahap akhir dari pembuatan simplisia kering sebelum dilakukan pengemasan; 
  2. Partikel-partikel pasir dan benda-benda tanah lain yang tertinggal harus dibuang sebelum simplisia dibungkus; 
  3. Simplisia rimpang yang baik memiliki kandungan benda asing tidak lebih dari 2%. Warna dan aroma tidak menyimpang jauh dari aslinya, tidak mengandung bahan yang beracun dan berbahaya serta tidak tercemar oleh jamur. 
  4. Pisahkan simplisia rimpang dari benda-benda asing seperti partikel pasir, kotoran unggas atau benda asing lainnya; 
  5. Setelah penyortiran simplisia ditimbang untuk mengetahui rendemen hasil dari proses pasca panen yang dilakukan.

8. PENGEMASAN DAN PELABELAN

    Pengemasan adalah proses perlindungan produk dari gangguan faktor luar yang dapat mempengaruhi masa simpan produk dengan menggunakan media atau bahan tertentu. Pelabelan adalah pemberian label pada kemasan produk yang berisi nama komoditas dan kelas mutu, nama produsen, alamat produsen, tanggal panen, tanggal kadaluarsa serta berat bersih. Tujuannya utama pengemasan antara lain : menyimpan produk secara aman agar terhindar dari pencemaran atau kotoran; melindungi produk selama dalam perjalanan, saat pemasaran mepermudah pengangkutan atau pemindahan produk dari satu tempat ke tempat lain. Tujuan pelabelan adalah untuk memberi identitas pada produk yang telah dikemas. 

  • Simplisia yang sudah di grading berdasarkan kualitasnya, segera dikemas agar tidak terjadi penyerapan air kembali; 
  • Cara pengemasan simplisia tergantung pada jenis simplisia dan tujuan pengemasan; 
  • Bahan kemasan yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 

  1. Mampu melindungi produk dari kerusakan mekanis; 
  2. Tidak mengandung bahan kimia yang menyebabkan perubahan bahan isi, rasa, baud an kadar air produk; 
  3. Tidak terlalu berat, praktis, ukuran maupun bentuk kemasan menarik; 
  4. Mampu mencegah penyerapan air atau menghindari kelembaban karena dapat menyebabkan peningkatan kadar air produk; 
  5. Mampu menahan pengaruh cahaya; 
  6. Memiliki daya lindung yang dapat diandalkan; 
  7. Harga terjangkau/ ekonomis. 

  • Pengemasan dilakukan dengan hati-hati agar simplisia tidak hancur; 
  • Selanjutnya kemasan diberi label yang ditempelkan pada bagian tengah kemasan dengan mencantumkan : nama produk, bagian tanaman produk yang digunakan, tanggal pengemasan, nomor/ kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih, metode penyimpanan. 
  • Simplisia diangkut ke pembeli atau segera disimpan untu proses pengolahan selanjutnya.

9. PENYIMPANAN


    Penyimpanan adalah mengendalikan proses transparasi, respirasi serta mempertahankan produk sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut. Tujuan penyimpanan adalah untuk memperpanjang masa penggunaan suatu produk. 

  1. Penyimpanan dapat dilakukan di ruang biasa/gudang (suhu kamar) atau ruangan ber AC; 
  2. Gudang harus terpisah dari tempat penyimpanan bahan lainnya atau penyimpanan alat dan dipelihara dengan baik; 
  3. Ventilasi udara baik dan bebas dari kebocoran atau kemungkinan masuknya air hujan. 
  4. Suhu gudang tidak lebih dari 30°C dengan kelembaban udara seminimal mungkin (65°C) untuk mencegah terjadinya penyerapan air; 
  5. Kelembaban udara yang tinggi dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme sehingga menurunkan mutu produk baik dalam bentuk segar maupun kering dan sinar matahari tidak boleh langsung menyinari simplisia; 
  6. Penyimpanan simplisia dalam gudang harus diatur sedemikian rupa agar tidak menyulitkan pemasukan dan pengeluaran produk yang disimpan; 
  7. Simplisia rimpang yang dikemas disimpan dengan cara ditumpuk, tidak terlalu tinggi dan tidak langsung mengenai lantai atau diberi alas. Untuk jenis simplisia yang sama harus diberlakukan prinsip "pertama masuk pertama keluar", perlu dilakukan pencatatan tanggal penyimpanan simplisia; 
  8. Penyimpanan simplisia di gudang maksimal 1 tahun agar simplisia tidak rusak.

MANFAAT TANAMAN TREMBESI

 

Postingan Populer