Hasil hutan bukan kayu (HHBK)
memiliki pengertian yang beragam, hal ini tergantung dari mana kita ingin menerjemahkannya. Pada
paradigma lama, hasil hutan bukan kayu hanya didefinisikan sebagai hasil hutan
ikutan atau sampingan sehingga memberikan kesan bahwa nilai dari komoditas
hasil hutan bukan kayu itu sangat kecil, cenderung terabaikan dan bahkan
termajinalkan.
Komoditas hasil hutan bukan kayu yang termasuk dalam kelompok batang, misalnya berasal dari beragam jenis pohon hutan, tumbuhan golongan liana, maupun famili palmae, dan bahkan terdapat juga produk turunan atau diversifikasi dari bagian pohon atau tumbuhan tersebut, seperti anyaman rotan, keranjang dan sebagainya.
1.
Kelompok hasil hutan tumbuhan dan tanaman, terdiri dari:
- Kelompok resin misal: agathis, dammar, kapur
barus, kemenyan
- Kelompok minyak atsiri misal: gaharu,
ekaliptus
- Kelompok minyak lemak, pati dan buah-buahan
misal: balam, aren, sagu, kenari
- Kelompok tannin, bahan pewarna dan getah
misal: tannin gambir, pewarna angsana, getah jelutung
- Kelompok tumbuhan obat dan tanaman hias misal:
adhas, akar teki, brotowali, anggrek bulan
- Kelompok palma dan bamboo misal: rotan batang,
babu apus
- Alkaloid misal: kina
- Kelompok lainnya misal: pandan, nipah
2.
Kelompok hasil hewan
- Hewan hasil penangkaran misal: arwana irian,
kupu-kupu, rusa
- Hasil hewan misal: sarang burung wallet, madu,
shedlak
- hewan buru yang terbagi dalam: a.) kelas mamalia, b.) kelas reptilia, c.) kelas amfibi dan d.) kelas aves