Rabu, 28 April 2021

MACAM MACAM HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK)

            Hasil hutan bukan kayu (HHBK) memiliki pengertian yang beragam, hal ini tergantung dari  mana kita ingin menerjemahkannya. Pada paradigma lama, hasil hutan bukan kayu hanya didefinisikan sebagai hasil hutan ikutan atau sampingan sehingga memberikan kesan bahwa nilai dari komoditas hasil hutan bukan kayu itu sangat kecil, cenderung terabaikan dan bahkan termajinalkan.

Komoditas hasil hutan bukan kayu yang termasuk dalam kelompok batang, misalnya berasal dari beragam jenis pohon hutan, tumbuhan golongan liana, maupun famili palmae, dan bahkan terdapat juga produk turunan atau diversifikasi dari bagian pohon atau tumbuhan tersebut, seperti anyaman rotan, keranjang dan sebagainya. 

1. Kelompok hasil hutan tumbuhan dan tanaman, terdiri dari:

  • Kelompok resin misal: agathis, dammar, kapur barus, kemenyan
  • Kelompok minyak atsiri misal: gaharu, ekaliptus
  • Kelompok minyak lemak, pati dan buah-buahan misal: balam, aren, sagu, kenari
  • Kelompok tannin, bahan pewarna dan getah misal: tannin gambir, pewarna angsana, getah jelutung
  • Kelompok tumbuhan obat dan tanaman hias misal: adhas, akar teki, brotowali, anggrek bulan
  • Kelompok palma dan bamboo misal: rotan batang, babu apus
  • Alkaloid misal: kina
  • Kelompok lainnya misal: pandan, nipah 

2. Kelompok hasil hewan

  • Hewan hasil penangkaran misal: arwana irian, kupu-kupu, rusa
  • Hasil hewan misal: sarang burung wallet, madu, shedlak
  • hewan buru yang terbagi dalam: a.) kelas mamalia, b.) kelas reptilia, c.) kelas amfibi dan d.) kelas aves

Klasifikasi yang dipergunakan disini sederhana saja, yaitu pemanfaatan hutan oleh masyarakat di dalam dan sekitar hutan dengan menggunakan teknologi yang sederhana. Beberapa produk yang diklasifikasikan sebagai HHBK adalah:

Produk-produk yang dapat dimakan

1).  Makanan

Biasanya hampir semua bentuk-bentuk tanaman di hutan dapat dimakan, baik yang dapat dimakan langsung begitu diambil (seperti pisang, jeruk, durian, dll), atau melalui beberapa proses (seperti sagu).

Tepung sagu ketika diproses dapat dibuat menjadi makanan pokok dan makanan sampingan, misalnya bihun, bakso dan biskuit. Selain sebagai bahan makanan sagu juga bisa menjadi bahan baku lem untuk industri kayu lapis, dan produk-produk kayu atau kertas lainnya.           

2).  Minyak-Minyakan yang Dapat di Makan

Kacang-kacangan dan biji-bijian adalah sumber-sumber utama minyak-minyakan yang dapat dimakan. Tengkawang dan kemiri adalah contoh kacang-kacangan yang dapat dimakan. Di daerah terpencil, tengkawang diolah menjadi  minyak goreng. Sedangkan di beberapa daerah yang lebih maju, tengkawang dapat diolah dan menjadi bahan baku untuk produk kosmetik, margarine dan pengganti bubuk coklat. Selain itu juga sebagai makanan ternak yang kaya karbohidrat dan protein. 

Kemiri bisa ditemukan di seluruh Indonesia, dan berlimpah di Sulawesi Selatan, Jawa, Maluku dan Sumatera Utara. Kemiri biasanya ditanami orang, tetapi juga bisa diperoleh di hutan.  

3).  Rempah-Rempah

Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah, dimana rempah ini selain digunakan sebagai bumbu penyedap masakan, minuman ringan juga digunakan sebagai bahan baku obat-obatan. Beberapa contoh rempah-rempah adalah kayu manis, pala, kapulaga dan sebagainya.


Produk-produk hewan yang dapat dimakan

1).  Hewan buruan

Binatang yang biasa diburu untuk diambil dagingnya seperti babi hutan, rusa, buaya dan jenis binatang lainnya. Bagian kulit, tulang dan gigi binatang buruan bisa dijadikan kerajinan tangan seperti tas dan kalung.  Perburuan harus memperhatikan keseimbangannya agar dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan sehingga perlu aturan yang tegas, terutama hukum adat yang sangsinya lebih ditakuti dari sangsi hukum negara (pemerintah).

2).  Produk-produk yang berasal dari binatang

Salah satu produk eksotis yang dihasilkan dan dapat dimakan adalah sarang burung walet. Meskipun tidak dikonsumsi oleh penduduk lokal, sarang burung tersebut merupakan salah satu komoditas berharga yang dijual kebanyakan kepada orang Cina, baik di pasar lokal maupun ekspor.

Produk lainnya adalah madu berkualitas tinggi yang diambil langsung dari hutan. Kita dapat menjumpai madu  tersebut di Kalimantan dan Sumatera. Selain diambil madunya, sarang dan larva lebah juga biasanya diambil untuk obat, meningkatkan stamina dan bahan baku lilin. 

Produk Obat-Obatan

Untuk produk obat-obatan agak sedikit susah untuk mengidentifikasi produk yang benar-benar hanya untuk obat, karena biasanya produk-produk yang sudah disebutkan diatas selain dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari juga dipergunakan untuk bahan pembuat obat, misalnya rempah-rempah, damar, sarang burung walet, dan sebagainya

Tanaman yang tidak dapat dimakan

1).  Rotan

      Rotan adalah salah satu komoditi HHBK yang tumbuh merambat dengan bentuk batangnya yang bulat dengan panjang kira-kira 10 sampai 60 meter.  Karena sifat-sifatnya yang kuat, panjang, lentur dan tahan lama membuat rotan menjadi bahan baku yang serbaguna. Rotan utuh biasanya dijadikan perabot, peralatan rumah tangga dan aksesori lainnya. Sedang kulit rotan bisa dijadikan produk kerajinan tangan seperti keranjang, tas, tikar, dll. 

2).  Bambu

Sebelas jenis bambu (mis: Bambusa, Debdrocalamus, Gigantochloa, Schizostachyum) yang terdiri dari 35 spesies ditemukan di Indonesia. Kesebelas spesies tersebut merupakan tanaman endemik di Indonesia dan tigabelas spesies lainnya bisa ditanam di desa-desa.

Meskipun sifat-sifatnya tidak seperti rotan, namun bambu banyak juga dimanfaatkan untuk membuat perabot, barang-barang kerajinan tangan, rumah di pedesaan, jembatan, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.

3).  Tanaman Hias

Tanaman Hias biasanya digunakan untuk hiasan rumah, bunga dipakai juga untuk bahan baku parfum, juga untuk pewarna (untuk mencelup kain). Bunga yang paling banyak kita jumpai dan bernilai tinggi diantaraya adalah berbagai jenis anggrek, yang dikagumi karena keindahannya. Juga berbagai jenis tanaman pakis. Namun banyak juga jenis anggrek yang sudah terancam punah, diantaranya anggrek hitam yang berasal dari Papua. Untuk itu harus diperhatikan betul-betul tanaman yang hendak di ambil, jangan sampai tanaman tersebut punah. Setelah diambil dari hutan, tanaman anggrek biasanya dapat dibudidayakan di halaman rumah atau kebun anggrek.

4).  Komponen-komponen Kimia

Untuk menghasilkan bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan-bahan kimia, ada beberapa cara, namun yang lebih umum ada dua, yaitu dengan Cara menyadap langsung dari pohon dan kemudian diambil cairan yang keluar (biasanya berupa getah). Cara lainnya adalah dengan menyuling atau mencampur dengan bahan pelarut.

Contoh produk ini adalah damar, kamper, gaharu, dan lain-lain.

5).  Serat dan Lainnya

Tanaman yang biasanya dijadikan serat adalah pandan. Kegunaannya banyak sekali, diantaranya untuk membuat tikar, keranjang, tempat beras, dan lain-lain.

Selain serat dari pandan, kulit kayu yang telah diolah sedemikian rupa sehingga seperti kain juga banyak dijadikan sebagai bahan pembuat tas, keranjang, topi dan lain-lain.

Peranan HHBK

Peranan HHBK dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan (termasuk mencegah bencana banjir dan tanah longsor di musim penghujan serta kekeringan dan kebakaran hutan/lahan di musim kemarau) adalah: 

1.      HHBK dapat menyediakan berbagai kebutuhan untuk menunjang kehidupan masyarakat lokal.
2.      Pengusahaan HHBK menimbulkan dampak terhadap lingkungan hutan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan pembalakan hutan (pemanenan kayu), sehingga memberikan model pengelolaan hutan yang lebih menunjang upaya pelestarian.
3.      Peningkatan nilai komersial HHBK akan berdampak pada peningkatan nilai hutan baik pada masyarakat lokal maupun skala nasional.

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MANFAAT PENGHIJAUAN UNTUK KEHIDUPAN

 

Postingan Populer