Hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang berasal dari hutan. Pengertian lainnya dari hasil hutan bukan kayu yaitu segala sesuatu yang bersifat material (bukan kayu) yang diambil dari hutan untuk dimanfaatkan bagi kegiatan ekonomi dan peningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil hutan bukan kayu pada umumnya merupakan hasil sampingan dari sebuah pohon, misalnya getah, daun, kulit, buah atau berupa tumbuhan-tumbuhan yang memiliki sifat khusus seperti rotan, bambu dan lain-lain. Pemungutan hasil hutan bukan kayu pada umumnya merupakan kegiatan tradisionil dari masyarakat yang berada di sekitar hutan, bahkan di beberapa tempat, kegiatan pemungutan hasil hutan bukan kayu merupakan kegiatan utama sebagai sumber kehidupan masyarakat sehari-hari
Hasil hutan bukan kayu telah lama diketahui menjadi
komponen penting dari kehidupan masyarakat sekitar hutan. Bagi sebagian besar
penduduk, hasil hutan bukan kayu merupakan salah satu sumber daya penting
dibandingkan kayu. Banyak rumah tangga di sekitar kawasan hutan ini,
menggantungkan hidupnya terutama pada hasil hutan bukan kayu sebagai kebutuhan
sampingan (subsistem) dan atau sebagai sumber pendapatan utama.
Tak hanya kayu, hutan Indonesia juga memproduksi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti bahan makanan, obat-obatan, bumbu, bahan kerajinan, dan lainnya. Berdasarkan “Statistik Produksi Kehutanan 2019” yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS), bambu merupakan komoditas yang paling banyak diproduksi, yaitu 17,1 miliar batang pada 2019.
Bambu dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, mulai
dari tanah berat sampai ringan, tanah kering sampai becek, dan dari tanah subur
sampai kurang subur. Juga dari tanah pegunungan yang berbukit terjal sampai
tanah yang landai.
Perbedaan jenis tanah dapat berpengaruh terhadap
kemampuan perebungan bambu. Tanaman bambu dapat tumbuh pada tanah yang bereaksi
masam pada pH 3,5 dan umumnya menghendaki tanah yang pH-nya 5,0–6,5. Pada tanah
yang subur tanaman bambu akan tumbuh baik karena kebutuhan makanan bagi tanaman
tersebut akan terpenuhi.
Tanaman bambu dapat tumbuh dengan baik pada dataran
rendah maupun dataran tinggi yaitu antara 0–1000 mdpl bahkan jenis-jenis yang
berbatang kecil dijumpai tumbuh pada ketinggian antara 2000–3750 m dari
permukaan laut. Pada keinggian 3750 m di atas permukaan laut, habitusnya
berbentuk rumput.
Lingkungan yang sesuai untuk tanaman bambu adalah yang bersuhu sekitar 8,8–36°C. Suhu lingkungan ini juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Semakin inggi suatu tempat maka semakin rendah suhunya. Tanaman bambu bisa dijumpai mulai dari dataran rendah sampai dataran inggi dengan ketinggian 0–2000 m dpl.
Walaupun demikian idak semua jenis bambu dapat tumbuh dengan baik pada semua ketinggian tempat. Curah hujan yang dibutuhkan untuk tanaman bambu minimum 1020 mm per tahun. Kelembapan udara yang dikehendaki minimum 80%.
Penanaman
Lahan tanam seidaknya dipersiapkan sekitar 3 hingga 4
bulan sebelum tanam. Buatlah lubang tanam pada lahan yang akan digunakan untuk
menanam bambu dengan ukuran seragam atau berbeda-beda, tergantung pada
ketersediaan lahan dan juga bibit (biasanya untuk bibit bambu dari tunas atau
rebung ukuran lubang tanamnya adalah sekitar 50x50x75 cm dan untuk bibit yang
berasal dari stek batang lubang tanam biasanya dibuat dengan ukuran sekitar
150x150x75 cm.
Namun sebelum dibuat lubang
tanam, lahan tanaman dibersihkan dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya,
kemudian barulah dibuat lubang tanam tersebut. Setelah lubang tanam jadi
selanjutnya lubang tanam dikomposkan dengan cara mencampur tanah galian lubang
dan juga dedaunan. Pengomposan tersebut terjadi selama sekitar 2 bulan.
Bambu dapat ditanam di mana saja
baik itu di dataran inggi maupun dataran rendah, bahkan dapat ditanam di area grey
water (jenis bambu air) dan ada pula jenis bambu jepang yang dapat ditanam
di dalam ruangan, baik itu pada lahan tanam maupun pot tanam.
Penanaman Bambu
Setelah semua siap selanjutnya
segera lakukan penanaman. Penanaman bambu ini sama saja dengan menanam tanaman
lainnya. Bibit yang telah disiapkan dimasukan pada lubang tanam yang telah
disiapkan (sudah dikomposkan) lalu imbun kembali dengan tanah.
Waktu penanaman yang paling
disarankan untuk menanam yaitu pada musim penghujan yaitu sekitar pada bulan
Desember hingga Januari atau paling lambat bulan Februari.
Perawatan Tanaman
Setelah dilakukan penanaman,
tanaman bambu membutuhkan perawatan yang tepat dan baik agar dapat tumbuh
dengan baik pula. Perawatan yang dilakukan diantaranya penyiangan atau
pembersihan lahan tanam dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Penyiangan
dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida atau herbisida umtuk
mengatasi masalah hama, gulma atau tanaman pengganggu lainnya.
Selain perawatan tersebut perlu
pula dilakukan pemupukan, pemangkasan, dan penjarangan pada tanaman bambu yang
telah tumbuh tinggi agar tanaman bambu
dapat tumbuh dengan rapi. Seiap umur tanaman bambu perawatannya bervariasi.
MANFAAT
BAMBU
Saat ini Kementerian Kehutanan
terus berusaha menggalakkan dan mengembangkan lima jenis prioritas Hasil Hutan
Bukan Kayu (HHBK), salah satunya adalah bambu. Selain karena memiliki prospek
yang sangat menjanjikan serta terbatasnya jumlah hasil kayu saat ini, bambu
merupakan alternatif pengganti kayu yang paling ideal saat ini sebagai bahan
bangunan maupun mebel.
Secara ekonomis, produk-produk
yang berasal dari bambu memiliki nilai yang cukup baik. Banyak produk-produk yang dihasilkan mencakup mulai
dari sandang (serat untuk pembuatan pakaian, dll), papan (papan lembaran,
lantai, meubel, dll), pangan (rebung kalengan, kripik, aneka jenis makanan
olahan, dll), estetika & budaya (kertas budaya untuk sembahyang,
pernik-pernik artifisial ruangan, dll), kesehatan (arang, vinegar, dll)
dan sebagainya. Dengan pengolahan berteknologi tinggi, bambu dapat dijadikan
kertas kualitas nomor satu, bahan obat-obatan kesehatan berkualitas, dsb. Masih
banyak lagi potensi bambu yang terpendam dan belum tergali, tentunya dibutuhkan
suatu inovasi teknologi kedepan guna dapat mewujudkan potensi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar